Proses pembuatan baja memakai unsur besi sebanyak 97%, sementara unsur karbonnya berkisar antara 0,2 - 2,1 %. Selain itu, baja mengandung unsur tambahan yang lainnya, berupa silikon, nikel, tembaga, mangan, krom, vanadium, dan fosfor.
pembuatan baja. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengembangan baja tahan cuaca yang berasal dari baja laterit Indonesia yang memiliki kandungan nikel antara 2-3% setelah melewati proses converting dan metalurgi sekunder lainnya. Baja laterit memiliki kekuatan dan kekerasan tinggi dengan maksimum nikel 3%. Adanya
Saat ini ada dua proses-proses utama komersial untuk membuat baja, yaitu dasar pembuatan baja oksigen, yang mana prosesnya menggunakan besi mentah cair dari tungku sembur dan baja rongsokan sebagai material utama, dan proses pembuatan electric arc furnace (EAF), yang menggunakan baja rongsokan atau direct reduced iron (DRI) sebagai bahan utama.
.
proses pembuatan baja karbon