Strukturadalah sesuatu yang digunakan dalam menyusun sebuah teks. Struktur teks yang terdapat dalam teks cerita fabel meliputi koda, resolusi, komplikasi, dan orientasi. Untuk lebih detailnya simak ulasan berikut ini : Koda, adalah bagian akhir dari teks cerita fabel. Bagian ini berisi amanat dan pesan yang ada pada cerita fabel tersebut. Dongengini berbentuk fabel. Fabel adalah dongeng yang menjadikan hewan sebagai tokohnya. Cerita fabel juga disebut cerita moral karena mengandung pesan-pesan moral di dalam ceritanya. Dalam cerita fabel terdapat struktur yang terdiri atas 4 bagian: Orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Bagian orientasi merupakan bagian pengenalan tentang Quipperian berikut adalah beberapa struktur teksnya: Orientasi: Bagian pembuka dari cerita dimana biasanya bagian inilah yang mengenalkan para tokoh, latar tempat, dan waktu. Komplikasi: Merupakan bagian masalah atau konflik yang terjadi dalam cerita. Biasanya, konflik ini terjadi karena kepribadian salah satu tokohnya. Orientasi komplikasi, resolusi, dan kode adalah struktur yang umumnya terdapat pada teks atau cerita narasi, khususnya dalam cerita teks fabel. Tersendiri yaitu konsep wacana yang dibatasi sebagai teks beserta situasi . Semuacontoh teks fabel memiliki pesan moral yang ditujukan pada pembaca. Namun ada dua jenis cerita fabel berdasarkan "wujud" pesan moral tersebut. Fabel Koda. Artinya adalah di dalam cerita fabel tertulis dengan jelas pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Noveldetektifnya yang berjumlah 76 buah dan buku - buku ceritanya setelah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa didunia. Dia mulai menulis sesudah berakhirnya perang dunia 1 tokoh pertama ciptaannya adalah Hercule Piorot seorang detektif Belgia bertubuh kecil dengan wajah bulat telur dan menyukai hal -hal yang teratur. . 5 Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf Beserta Strukturnya Lengkap – Contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di bawah ini bisa jadi referensi bagi kamu yang sedang mencari. Fabel adalah cerita yang menggambarkan kehidupan hewan, tokoh di dalamnya hewan dan memiliki pesan positif. Secara umum struktur dari sebuah fabel adalah terdiri dari orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. Orientasi adalah pengenalan, komplikasi awal mula masalah, resolusi penyelesaian dan koda adalah pesan moral didalamnya. 5 Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 ParagrafDaftar Isi5 Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf1. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Kesombongan Kelinci2. Contoh cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Belalang3. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf Tema Persaudaraan4. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Menghargai Perbedaan5. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Gajah Baik Hati Daftar Isi 5 Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf 1. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Kesombongan Kelinci 2. Contoh cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Belalang 3. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf Tema Persaudaraan 4. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Menghargai Perbedaan 5. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Gajah Baik Hati Panjang pendeknya paragraf tidak menjadi masalah. Selama memuat struktur lengkap dan pesan didalamnya tersampaikan, sependek apapun tetap dapat diterima. Di bawah ini adalah contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf dan strukturnya. 1. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Kesombongan Kelinci Suatu hari kelinci bernama Mali menantang Joni si kura-kura untuk lomba lari. Mali merasa dirinya hebat dan ingin menunjukkan bahwa Joni adalah hewan paling lambat. Perlombaan terjadi, namun di tengah perjalanan Mali yang semula lari kencang berhenti dan menunggu Joni. Disepelekannya Joni dengan tidur di bawah pohon. Pada akhirnya Joni menang karena terus berjalan tanpa berhenti meski lambat. Sementara Mali baru bangun dan menyusul setelah Joni mencapai garis akhir. Analisis Ringkas Contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas meski singkat namun sudah memuat semua struktur didalamnya. Orientasi adalah pengenalan nama masing-masing tokoh yaitu Mali si kelinci dan Joni si kura-kura. Komplikasi contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf diatas adalah permasalahan dimana Mali yang jago berlari dengan sombongnya menantang Joni. Padahal Joni atau kura-kura dikenal dengan jalannya yang lambat. Sementara Joni dengan kerendahan hatinya menerima tantangan apapun hasilnya nanti. Contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf tentang kesombongan tersebut akhirnya dimenangkan oleh Joni. Ini akibat Mali yang menganggap remeh jalan Joni. Ini adalah resolusi atau penyelesaian masalah. Struktur paling akhir adalah koda. Namun pada contoh di atas tidak secara tersurat. Namun bisa diambil kesimpulan bahwa kesombongan seperti yang ditunjukkan Mali akan merugikan diri sendiri. 2. Contoh cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Belalang Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggallah keluarga Semut yang membangun sarangnya dari daun-daun. Para Semut melihat musim gugur akan segera berlalu dan musim dingin segera datang. Ketika musim dingin makanan sangat sulit didapatkan maka para Semut segera bekerja mengumpulkan makanan untuk dibawa ke sarang. Sementara belalang sembah sibuk menari dan bersenang-senang tanpa memikirkan pergantian musim hingga lupa tidak mengumpulkan makanan. Sampai pada akhirnya musim dingin tiba. Belalang tidak punya sedikitpun makanan sementara udara sangat dingin tidak mungkin mencari di luar. Belalang kemudian mendekati rumah semut untuk meminta sedikit saja makanan. Awalnya keluarga semut berat untuk memberi sebab cadangan makanan tersebut didapat susah payah. Namun karena kasihan, mereka kemudian berbagi. Analisis Ringkas Contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas, struktur orientasi ada pada paragraf pertama. Yaitu pengenalan tokoh semut dan belalang sembah serta apa yang dilakukan keduanya. Struktur kedua contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas yaitu komplikasi, awal mula masalah adalah karena belalang sembah malas mengumpulkan makanan. Sedangkan musim dingin segera datang sehingga ia tidak memiliki persediaan di sarangnya. Lalu, si belalang sembah karena menyadari tidak bisa bertahan tanpa adanya makanan, maka jalan satu-satunya adalah dengan meminta bantuan semut. Terjadi konflik belalang sembah dengan diri sendiri pada struktur ini, namun tidak dengan tokoh lain yaitu semut. Contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas kemudian dilanjutkan dengan resolusi yaitu kesediaan keluarga semut untuk berbagi makanan. Meski awalnya berat mengingat belalang sembah malas mencari makan dan hanya meminta. Struktur koda dari contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf ini adalah tentang kepedulian terhadap sesama. Bahwa musim dingin sangat mengancam kehidupan hewan lain. Maka sebaiknya kita sebagai manusia juga bisa mencontohnya. 3. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf Tema Persaudaraan Suatu pagi indah dengan matahari yang bersinar cerah, Pak Tua Rusa berkunjung keluarga Pip si Tupai di sebuah desa. “Selamat Pagi, Ibu Tupai,” salam Pak Tua kepada Ibu Pip. “Kemarin, keponakanku berkunjung ke rumahku. Dia membawakanku oleh-oleh banyak sekali hingga tak mampu aku menghabiskannya sendiri. Aku ingin membaginya untuk semua sahabatku dan ini kacang kenari spesial untukmu sekeluarga.” “Terima kasih, Pak Tua Rusa,” ucap Ibu Pip. Sepeninggal Pak Tua Rusa pulang, Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya. “Anak-anak, lihat kita mendapat rezeki dari Pak Tua Rusa. Kalian harus membaginya sama rata jangan berebut, ya.” “Asyiiik,” girang Pip beserta adik-adiknya. “Ibu letakkan di sini, ya.” Setelah itu, Ibu Tupai kembali mengurus rumah kediamannya. Sementara di dalam rumah, adik-adik Pip ingin mencicipi kacang. “Ini aku bagi,” kata Pip. Dari sepuluh butir kacang, dia memberi adiknya masing-masing dengan dua butir. “Ini semua sisanya untukku ya, aku kan paling besar.” “Tapi Ibu berpesan untuk membaginya rata,” kata Titu, salah satu adik kembar Pip, diiringi oleh tangisan Puti kembar satunya. Mendengar tangisan Puti, Ibu datang dan bertanya. Sambil menangis, Puti menceritakan perilaku serakah kakaknya. “Tidak boleh begitu. Ibu tadi bilang apa,” tegur ibu. “Kamu tidak boleh serakah.” “Tapi, aku kan yang lebih tua perutku juga lebih besar,” sanggah Pip. Ibu berpikir sejenak, “Baiklah kalau begitu Pip. Kamu memang lebih besar, kebutuhan makanmu lebih banyak. Tapi, kalau cuma menuruti keinginan, kamu akan selalu merasa tidak cukup. Kalau begitu, Ibu saja yang membagi, mungkin tidak akan memuaskan semuanya. Ini, empat untukmu, Pip, karena kau lebih besar dan si Kembar masing-masing mendapat tiga.” “Kalian harus mau berbagi, anak-anak walaupun kurang, ini adalah rezeki yang harus disyukuri,” lanjut Ibu. “Berarti enak ya Bu, jadi anak lebih besar. Selalu mendapatkan makanan lebih banyak,” iri Puti. “Benar, tapi perbedaannya tidak terlalu banyak, kan? Lagipula kakakmu tugasnya lebih banyak darimu, harus mengurus rumah dan mencari makan. Apa kalian mau bertukar tugas dengan Kakak?” tanya Ibu. Puti dan Titu membayangkan tugas-tugas kakaknya, lalu kompak menggeleng. “Nah, begitu. Sesama saudara harus akur, harus berbagi, jangan bertengkar hanya karena masalah makanan,” kata Ibu. “Baik, Bu,” angguk Pip dan adik-adiknya. “Yuk, kita makan kacangnya,” ajak Pip pada kedua adiknya. Ibu Pip tersenyum melihat mereka kembali rukun. Analisis Ringkas Contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas, strukturnya sudah lengkap. Orientasi dibuat lebih detail. Yaitu karakter pak Tua Rusa dan keluarga Pip yang merupakan tupai. Kemudian juga alasan mengapa pak Tua mendatangi rumah Pip. Contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf ini mulai memasuki komplikasi atau permasalahan pada saat pembagian kacang. Dimana Pip, sebagai anak paling besar atau paling tua menginginkan bagian untuk dirinya paling banyak. Sementara adiknya yang kembar merasa pembagian tidak adil. Sebelumnya ibu menyuruh untuk membagi rata, artinya semua orang menerima jumlah yang sama. Inilah kemudian jadi permasalahan inti. Resolusi contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas adalah bagian dimana ibu datang kemudian membagikan kacang secara adil. Tentu di sini adalah adil menurut versi ibu, yaitu Pip mendapat satu bagian lebih banyak dibanding kedua adiknya. Koda pada contoh cerita fabel pendek ini adalah saling berbagi meskipun yang dimiliki terbatas. Tidak perlu bertengkar apalagi antar saudara hanya karena hal sepele. Pembagian yang adil bukan hanya dari jumlah. 4. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Menghargai Perbedaan Ulu adalah seekor Katak Hijau, ia sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit sangat gelap dan suasana seperti itulah yang disukai oleh Ulu. Tidak lama kemudian, air dari langit mulai menetes perlahan-lahan, semakin lama makin banyak. “Hujan telah tiba!” Ulu berteriak riang gembira. Ulu kemudian mulai bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat Semut kecil sedang berteduh dari air hujan di balik bunga matahari. “Wahai Semut, hujan yang ditunggu tiba kamu jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada Semut yang berusaha keras menghindari tetesan air. Semut menghela napas dan menatap dalam-dalam kepada Ulu, “Ulu, aku tidak suka hujan. Kamu lihat betapa tubuhku ini kecil sekali? Air hujan akan menyeretku lalu menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, jadi aku berteduh,” sahut Semut. “Maka dari itu Semut, kau harus mulai berlatih berenang! Aku sejak masih berudu sudah berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu mencontohkan gerakan dengan menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti ini! Ups, maaf, kaki kamu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat dan meninggalkan Semut. Semut hanya bisa menatap dengan kesal. Semut tidak dapat berenang sebab kakinya dipakai untuk berjalan. Ulu kembali berseru, “ Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Hai Ikan! Aku sangat suka hujan, apa kamu juga? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya dan menjawab perkataan Ulu. “Aku tidak dapat merasakan hujan, kau lihat, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmatinya sepertimu, Ulu?” Ikan kembali masuk dan berputar-putar di dalam kolam. “Sedih sekali hidup kamu Ikan! Seandainya kamu sepertiku, hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja kehidupan kolammu, sebab kamu tidak akan pernah merasakan rintikan hujan!” Apa yang dikatakan oleh Ulu sangat melukai perasaan Ikan. Ikan menatap tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang bersedih hanya bisa berenang menjauh meninggalkan Ulu ke sisi lain kolam. Ulu kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan bersenandung. Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung bertengger pada dahan sambil membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung sama seperti Semut dan Ikan yang tidak menikmati kehadiran hujan. “Hai Burung, kenapa kau tidak keluar dan menikmati hujan? Apa takut bulu basah? Atau takut tenggelam ke dasar kolam seperti Semut? Atau memang tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?” Setelah mengatakan hal itu, Ulu tertawa kencang-kencang. Burung menatap Ulu yang masih tertawa,” Hai Ulu, apakah kau bisa naik ke atas sini?” Ulu menatap Burung kebingungan. “Apa maksudnya?” “Apakah kau bisa memanjat naik sampai ke sini, Ulu?” “Apa yang kau maksud wahai Burung? Tentu saja tidak bisa!” Ulu cemberut sambil menatap kedua kakinya. Ulu menyesal punya kaki pendek sehingga tidak bisa terbang juga tidak dapat dipakai untuk memanjat pohon. “Ulu, apa kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu atau seperti Ikan, tapi aku bisa terbang tinggi mengitari angkasa. Burung kembali berkata bijak, “Itu maksudku Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan. Semut tidak bisa berenang, tetapi bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat, tetapi ia bisa bernapas di bawah air. Kamu tidak boleh menghina mereka yang juga merupakan hasil kuasa sang Pencipta!” Ulu mulai menyadari bahwa tindakan dan perbuatannya selama ini salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa dirinya jahat terhadap hewan lain di sekitarnya. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan pada dirinya dan menghina teman-temannya. “Maafkan aku, Burung.” Ucap Ulu seraya menatap sendu ke arah Semut dan Ikan yang juga memperhatikan pembicaraan mereka berdua. “Maafkan aku teman-teman, selama ini aku telah menyinggung perasaan kalian.” Sejak saat itu, Ulu sangat menghargai teman-temannya dan mereka menyukainya kembali. Analisis Ringkas Contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas pada bagian awal adalah struktur orientasi. Dimana tokoh sentranya adalah Ulu si katak yang memiliki watak sombong karena kemampuannya Kemudian teman-temannya yaitu semut, ikan dan burung yang meski tidak memiliki kemampuan seperti dirinya tetapi memiliki kelebihan lain. Permasalahan bermula struktur komplikasi saat turun hujan. Contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas memasuki konflik karena kesombongan Ulu. Membandingkan dirinya yang bisa menikmati hujan, tidak seperti ketiga temannya. Resolusi dari contoh cerita fabel pendek di atas dibawakan oleh karakter burung. Dimana dengan bijaknya si burung memberi pengertian, bahwa semua makhluk ciptaan Tuhan memiliki kelebihannya masing-masing. Koda dari contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas adalah, kita sebagai sesama makhluk Tuhan harus saling menghargai. Sebab diciptakan sama, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. 5. Contoh Cerita Fabel Pendek 1, 2, 3, 4, 5 Paragraf tentang Gajah Baik Hati Pada suatu siang hari suasana di tengah hutan sangat terik. Tempat tinggal Kancil, Gajah, dan hewan lainnya seperti terbakar karena itu musim kemarau. Kancil yang sedang kehausan terus berjalan mencari sumber mata air. Di tengah perjalanan dia melihat kolam yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung menerjunkan diri ke dalam kolam tersebut. Tindakan Kancil ini tentu saja sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana caranya untuk naik ke atas. Beberapa kali dia mencoba untuk memanjat, tetap tidak bisa sampai ke atas. Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan berdiam diri. Ia hanya sanggup berteriak meminta tolong dengan penuh harap. Teriakannya terdengar oleh si Gajah yang kebetulan melewati kolam itu. ’Hai, siapa yang di kolam itu?’’ ’Aku Si Kancil, sahabatmu.’’ Kancil terdiam sesaat sambil mencari akal agar Gajah mau menolongnya, “Tolong aku mengangkat ikan besar ini.’’ “Yang benar saja Kancil, kau mendapat ikan?’’ “Bener, benar! Aku menangkap ikan yang sangat besar.’’ Gajah tak langsung percaya dan berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah tapi bagaimana naiknya nanti. “Kau memanfaatkanku ya, kancil? Kau akan menipuku untuk keselamatanmu sendiri?’’ tanya Gajah. Kancil hanya bisa terdiam, “Sekali-kali kamu itu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkannya sendirian. Gajah tidak menghiraukan teriakan Kancil, ia mulai putus asa. Semakin lama berada di dalam kolam, Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore hari tidak ada satu binatang pun yang mendengar teriakannya. “Wah gawat! Aku benar-benar akan kaku kedinginan di tempat ini,” dia berpikir apakah ini merupakan karma karena dia selalu menjahili teman-temannya? Tidak lama kemudian, si Gajah tiba-tiba muncul kembali. Kancil meminta tolong sambil mengiba padanya. “Tolong aku wahai Gajah, aku berjanji tidak akan menjauhi kalian lagi.” “Janji?” Gajah menekankan lagi. “Sekarang apa kamu sudah sungguh-sungguh sadar? Dan tidak akan menipu, jahil, iseng atau merugikan binatang lain?’’ “Benar Pak Gajah, saya berjanji dengan sungguh-sungguh.’’ Gajah menjulurkan belalainya untuk menangkap Kancil sehingga dapat mengangkatnya ke atas. “Terima kasih banyak, Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu hari ini” ujar kancil saat sampai di atas. Sejak itu, Kancil menjadi binatang yang baik hati, tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah dilakukannya pada binatang lain. Dan justru menggunakan kecerdikannya untuk membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi teman-teman lain, yaitu binatang-binatang hutan. Analisis Ringkas Contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas tokoh sentralnya adalah kancil dan gajah. Dua binatang berbeda ukuran dan kemampuan. Pada struktur awal atau orientasi ini dikenalkan kondisi hutan yang menyebabkan terjadinya suatu permasalahan. Musim kemarau yang panas menyebabkan binatang harus mencari sumber air untuk minum supaya bisa bertahan hidup. Termasuk juga si Kancil, namun karena ceroboh dirinya harus terjebak di dalam kolam, ini adalah struktur komplikasi. Konflik pada contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas berlanjut saat teriakannya meminta tolong tidak mendapat sambutan baik oleh Gajah. Dimana hanya Gajah yang menemukannya terjebak dalam kolam air. Struktur resolusi atau penyelesaian dimulai pada saat Gajah kembali lagi menemui Kancil untuk membantunya naik ke atas. Dengan cara menjulurkan belalainya, hingga bisa dijangkau oleh kancil sebagai pegangan. Koda atau penyelesaian dari contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas adalah, saling menolong antar sesama. Dan dalam pertemanan jangan usil dan mengganggu kenyamanan yang lain agar dipercaya saat membutuhkan pertolongan. Cukup menarik semua cerita tentang hewan di atas. Ringan untuk diikuti dan mudah dipahami. Jika kamu ingin juga bisa menyusunnya dengan baik cukup perhatikan strukturnya dan meniru dari contoh cerita fabel pendek 1, 2, 3, 4, 5 paragraf di atas. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta Ilustrasi teks cerita fabel. Foto Pengertian Komplikasi?Ilustrasi apa itu komplikasi? Foto Ciri-ciri Komplikasi?Ilustrasi buku cerita bergambar. Foto Perbedaan Bagian Komplikasi dan Resolusi?Ilustrasi buku di Perpustakaan. Foto Komplikasi dalam Teks Narasi dan Teks Eksplanasi?Ilustrasi teks narasi dan ekplanasi. Foto Teks NarasiStruktur Teks EksplanasiContoh Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan Koda dalam Teks Narasi Halo apa kabar sobat pembaca volimaniak semuanya, saya harap anda masih dalam kondisi sehat dan selalu diberikan kemudahan mencari ilmu, tidak hanya materi olahraga saja, volimaniak juga akan membahas semua pokok bahasan pelajaran, salah satu topik kali ini saya akan mencoba membahas materi pelajaran bahasa indonesia. Pada kesempatan yang lalu sudah saya jelaskan lebih lengkap apa itu pengertian gurindam, nah guna menambah wawasan anda dalam memahami Teks Cerita Fabel saya kan jelaskan dengan rinci apa saja Struktur Teksi Cerita Fabel. Sebagai teks cerita naratif, teks cerita fabel memiliki struktur orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Istilah orientasi, komplikasi, dan resolusi telah kamu pelajari pada Kelas VII, yaitu pada Bab VI tentang teks cerita pendek. Coba kamu pelajari dan pahami lagi ketiga istilah tersebut. Nah, sekarang apa itu koda? Koda merupakan bagian terakhir dari struktur teks cerita fabel. Koda berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut. Untuk memahami hal itu, kamu perhatikan struktur teks cerita fabel pada bagan berikut. Hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita di atas adalah tidak boleh bersikap sombong dan merendahkan orang lain. Kita harus hidup saling membantu dan peduli terhadap orang lain. Setelah mencermati teks model pada Tugas 2, kenalilah bagian-bagian teks yang menjadi bangunan teks tersebut! Untuk itu, kerjakanlah tugas-tugas berikut! Untuk lebih memahami isi teks tersebut, kamu harus memahami isi pada setiap bagian teks itu. Perhatikan setiap bagian struktur cerita fabel pada teks model. Perhatikan pula kalimat yang ditulis miring pada contoh bagian orientasi. Kalimat tersebut memperlihatkan gagasan utama yang ada di dalam bagian orientasi. Sekarang, coba garis bawahi kalimat yang kamu anggap sebagai gagasan utama yang terdapat di dalam bagian komplikasi, resolusi, dan koda. Jadikan bagian struktur teks orientasi sebagai contoh. Orientasi Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalanjalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. Komplikasi “Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong....!” Resolusi Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupukupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya. Koda Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu. Nah saya harap anda sudah tahu dan paham apa saja Struktur Teks Cerita Fabel Dengan Contohnya di atas, semoga menambah ilmu dan wawasan anda semuanya, jangan lupa share ke teman-teman kalian ya. terimakasih Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Bahasa Indonesia » Pengertian Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan Koda Juli 3, 2021 1 min readDalam pelajaran bahasa Indonesia, pasti akan diajarkan mengenai apa itu orientasi, komplikasi, resolusi dan kode. Apa lagi jika berhubungan dengan bidang sastra, Anda harus menguasai keempat struktur teks tersebut. Nah buat Anda yang bertanya-tanya, keempat struktur tersebut terdapat pada teks apa saja sih?Orientasi, komplikasi, resolusi, dan kode adalah struktur yang umumnya terdapat pada teks atau cerita narasi, khususnya dalam cerita teks fabel. Teks narasi sendiri adalah teks cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa. Sedangkan teks cerita fabel adalah teks cerita yang menceritakan tentang kehidupan binatang yang berperilaku seperti IsiPengertian Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan Koda1. Orientasi2. Komplikasi3. Resolusi4. KodaPengertian Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan KodaNah sudah tahukan bahwa orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda merupakan unsur yang terdapat dalam teks cerita fabel. Berikut adalah pengertian dari masing-masing unsur OrientasiOrientasi adalah bagian awal atau perkenalan awal dari jalannya suatu cerita. Orientasi umumnya berisi pengenalan tokoh, latar belakang, suasana lingkungan cerita, latar tempat, dan OrientasiDikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan ditaman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu2. KomplikasiKomplikasi adalah bagian yang menceritakan permasalahan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain klimaks jalan cerita. Komplikasi berisi puncak permasalahan yang dialami tokoh dalam KomplikasiSang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar daripada tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan ResolusiResolusi adalah bagian pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh para tokoh. Resolusi memuat solusi atau jalan keluar yang diambil oleh para tokoh dalam menyelesaikan ResolusiSang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya dari genangan lumpur. Semut kemudian memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan KodaKoda adalah bagian akhir dari teks cerita fabel yang berisi pelajaran yang dapat dibetik dari cerita tersebut. Koda dapat berbentuk amanat atau pesan moral yang hendak disampaikan kepada para pembaca melalui teks cerital KodaAkhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina lagi semua makhluk ciptaan tuhan yang ada di taman itulah dia artikel tentang pengertian orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda beserta contohnya. Demikian artikel yang dapat bagikan tentang struktur dalam teks cerita fabel dan semoga bermanfaat. JAKARTA - Cerita fabel menjadi salah satu jenis cerita fiksi yang banyak disukai terutama bagi anak-anak. Pasalnya, cerita ini menghadirkan tokoh yang unik. Jika biasanya tokoh dalam sebuah cerita merupakan seorang manusia, dalam fabel justru tokohnya binatang yang dapat bertingkah laku selayaknya manusia. Keunikan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri. Selain unik, fabel juga memiliki banyak pelajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, fabel bisa menjadi media pembelajaran yang dapat menarik perhatian anak-anak. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas seputar pengertian cerita fabel, ciri-ciri, struktur, hingga contoh cerita fabel pendek. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. Apa Itu Cerita Fabel? Menurut penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh bintang berisi pendidikan moral dan budi pekerti. Tujuan dari cerita ini yaitu untuk memberikan pesan moral dengan menunjukkan sifat buruk manusia lewat simbol binatang. Selain itu, penulis juga ingin pembaca bisa mengambil pelajaran dan mengikuti sifat baik dari tokoh protagonis atau tokoh baik dalam cerita JugaPengertian Cerita Fiksi, Ciri-ciri, Jenis, dan ContohnyaPengertian Cerita Rakyat Lengkap, Ciri-ciri, dan JenisnyaInilah Cerita Rakyat Bahasa Inggris dan Artinya yang Menarik Ciri-Ciri Cerita Fabel Fabel termasuk cerita yang mudah dikenali karena berbeda dengan jenis cerita lain. Berikut ini ciri-ciri cerita fabel hewan yang perlu diketahui. Sifatnya tidak nyata atau fiksi. Pada bagian pendahuluan biasanya dibuat singkat dan langsung. Tokoh dalam cerita merupakan binatang yang dapat berbicara. Watak tokoh hewan tersebut sama seperti manusia, ada yang antagonis dan ada yang protagonis. Biasanya berlatar belakang alam seperti hutan, gunung, sungai, dan lain sebagainya. Alur ceritanya sederhana atau tidak rumit. Rangkaian peristiwa digambarkan sebagai kejadian sebab dan akibat yang berurutan. Bahasa cerita fabel pendek maupun panjang menggunakan kalimat naratif atau langsung berupa dialog antar tokoh. Struktur Cerita Fabel Struktur fabel sebenarnya cukup sederhana. Berikut penjelasan selengkapnya. 1. Orientasi Orientasi merupakan bagian pertama dalam cerita fabel. Bagian ini berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan waktu peristiwa terjadi. 2. Komplikasi Struktur cerita fabel selanjutnya yaitu komplikasi yang berisi masalah atau konflik. Di bagian ini terdapat konflik yang berasal dari kepribadian tokoh. 3. Resolusi Setelah konflik, akan terjadi penyelesaian. Bagian pada cerita fabel ini dikenal dengan nama resolusi. Biasanya berada setelah puncak masalah karena berisi pemecahan masalah. 4. Koda Kota merupakan bagian akhir dalam cerita fabel. Biasanya bagian ini terdapat perubahan yang terjadi pada tokoh setelah memperoleh masalah. Koda juga menyajikan pesan moral yang dapat menjadi pembelajaran. Contoh Cerita Fabel Singkat dan Pesan Moralnya Belalang Sembah Suatu hari di sebuah kebun anggur, hiduplah keluarga Semut yang anggota keluarganya sangat banyak. Semut ini membangun sarangnya dari daun-daun yang direkatkan menggunakan cairan, seperti lem dari mulut. Para Semut melihat bahwa musim gugur akan segera berlalu dan musim dingin yang cukup panjang akan segera datang. Saat musim dingin tiba, makanan akan sangat sulit didapatkan. Maka dari itu, para Semut segera mencari berbagai makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan saat musim dingin tiba. Selain Semut, di kawasan tersebut juga hidup kelompok Belalang Sembah. Berbeda dengan Semut, Belalang Sembah justru menari setiap hari saat musim dingin tiba. Sang Belalang lupa bahwa mereka harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin. Suatu hari sang Belalang Sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun. Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan. Meski melihat belalang menari, Para Semut tidak menghiraukannya karena Semut sadar ada hal lain yang lebih penting untuk dikerjakan. Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa ke sarangnya. Belalang Sembah pun heran dengan kegiatan yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja. “Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab, “Kami melakukannya agar kami tidak kelaparan saat musim dingin tiba.” Lalu sang Belalang kaget, “Musim dingin?” kata sang Belalang Sembah dengan kagetnya, “tenang aja masih lama, lebih baik kita bersenang-senang saja dulu,” kata sang Belalang. Semut tak menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan. Musim dingin tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan karena sibuk menari. Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. Ia meminta makanan kepada Semut. Semut awalnya tidak mau memberikan makanannya karena takut kehabisan. Akan tetapi, melihat belalang lemas kelaparan, Semut tidak tega dan memberikan makanannya kepada Belalang. Belalang pun kembali bugar dan dia berjanji untuk dapat mengelola waktu dengan baik sehingga tidak berakibat buruk. Masa depan adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan masa depannya dengan berusaha. Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan. Pesan moral dari cerita fabel singkat tersebut yaitu kita harus senantiasa mengelola waktu dengan baik. Lebih baik berusaha keras dan menunda kesenangan, demi masa depan yang lebih baik. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Hesti Puji Lestari Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

cerita fabel beserta orientasi komplikasi resolusi dan koda